Rabu, 21 April 2021

Panti Asuhan Anak Mandiri (part 1)

 Sebuah bangunan cukup besar berdiri kokoh di bilangan kota Solo. Memang sebenarnya ga berada tepat di kota Solo, tapi ada di dekat perbatasan antara Solo dan Sukoharjo. Berwarna merah dengan pagar tembok putih di sekelilingnya. Orang tak akan mengira bahwa di dalam bangunan rumah itu tersimpan sejuta cerita yang akan membuat hati menjadi terharu, pilu, atau malahan senang dan bangga.


Panti Asuhan Anak Mandiri (2017)

Ya, yang saya maksud adalah Panti Asuhan Anak Mandiri...
Sebuah Panti Asuhan Kristen di kota Solo dengan sejumlah anak-anak yang dirawat dan dididik berdasarkan nilai-nilai kekristenan. Mereka adalah jiwa dengan histori yang terbungkus dengan rapi, sekumpulan kisah dengan emosi yang mungkin takkan terucap. Semuanya jauh tersembunyi di dalam hati, larut dalam senyuman manis, gerak nan lincah, dan irama tarian yang penuh arti.

Awal mula cerita Panti Asuhan ini lahir dari pergumulan doa seorang misionaris asal Inggris, Kathleen Anne Dakin. Pada bulan Maret tahun 1972, Anne membulatkan tekad untuk pergi ke Indonesia. Sebagai seorang gadis muda tentunya ini tidak mudah, suatu keberanian yang luar biasa untuk pergi ke sebuah negara yang belum pernah dikenalnya sama sekali - seorang diri. Bahkan dengan keteguhan hatinya ia rela menghapus semua mimpi yang hampir setiap wanita muda inginkan di masa itu. Ia pergi dengan bekal secukupnya tanpa tiket pulang. Keyakinannya sangat bulat saat itu demi kecintaannya yang begitu besar pada anak-anak Indonesia.

Setiba di Indonesia, ia menetap di Pulau Jawa Tengah untuk mulai belajar budaya Indonesia. Mami Anne berusaha cepat untuk menyesuaikan dirinya dengan Indonesia. Tinggal di Sekolah Alkitab Tawangmangu (SAT), disana ia mulai mempelajari adat dan kebiasaan berbagai daerah, menghafalkan bahasa Indonesia kata demi kata yang sangat begitu asing baginya. Kala itu, mendirikan sebuah panti asuhan tidaklah semudah saat ini apalagi bagi seorang yang bukan bekewarganegaraan Indonesia. Tetapi semangatnya sangat kuat melampaui setiap kesulitan demi kesulitan itu. Hingga setelah tiga tahun berjuang dengan bantuan beberapa orang akhirnya tercapai cita-cita mendirikan sebuah Panti Asuhan yang diberi nama Beth-Shan yang artinya Rumah Perlindungan. Ia mengawali dengan mengontrak sebuah kamar kecil yang masih kosong bersama seorang wanita lain untuk membantunya. Disana lutut beradu dengan lantai, tangis air mata berlomba dengan derasnya hujan kala itu. Hingga suatu malam ia mendapatkan anak pertamanya, anak asuh Panti Asuhan Beth-Shan.

Semangatnya sekuat baja melampaui setiap tantangan dan pergumulan untuk survive. Hatinya yang sangat lembut merupakan anugrah besar bagi anak-anak Indonesia, sesuai namanya Anne (in Hebrew the meaning is : favour or grace).

Satu demi satu (ini ucapan yang sering diucapkan beliau), anak-anak asuh Panti Asuhan Beth-Shan terus bertambah. Inilah awal perjalanan panjang dari sebuah impian seorang gadis muda bagi Anak-Anak Indonesia.

quote : setiap anak adalah hembusan nafasnya
foto : saat sudah pindah di Cemani

1 komentar:

  1. Black Titanium Wedding Band: Las Vegas Style Wedding Band
    Our Wedding Band at Gold Star Casino titanium build for kodi Las Vegas nipple piercing jewelry titanium features two titanium hair dye dedicated aftershokz titanium wedding titanium 4000 bands to inspire you and create unforgettable celebrations. Rating: 4.9 · ‎8 reviews

    BalasHapus